Selamat Datang Di Blog Saya

Jurnal Ilmiah

Ditulis oleh: -


APLIKASI PREDIKSI PENGAMBILAN MATA KULIAH
DENGAN METODE RULE-BASED
IZZUDDIN M.R 1111100700
Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Ilmu Komputer  PGRI, Banyuwangi, Indonesia

Abstrak Prediksi Pengambilan Mata Kuliah adalah suatu program aplikasi yang digunakan untuk memprediksikan mata kuliah apa saja yang akan ditempuh oleh seorang mahasiswa dalam satu semester ke depan, kita juga bisa memprediksikan berapa banyak jumlah SKS yang akan ditempuh dalam satu semester dengan melihat IP semester sebelumnya sebagai inputan untuk menentukan berapa beban maksimal SKS yang harus ditempuh, sehingga kita juga bisa memprediksikan jadwal kuliah dan kelas yang akan dipakai.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan rule based knowledge. Diharapkan dengan digunakannya rule based knowledge akan diperoleh hasil prediksi yang tepat atau setidaknya hampir mendekati.

Katakunci – Prediksi, rule based knowledge

1.     Pendahuluan

Teknologi komputer sudah bukan merupakan hal baru di era globalisasi ini. Hampir seluruh lapisan masyarakat menikmati dan menggunakan teknologi yang satu ini. Pada saat ini tuntutan akan teknologi informasi komputer sangatlah dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, terlebih lagi di dunia pendidikan yang penuh dengan persaingan. Penguasaan untuk pengolahan informasi dan Teknologi secara tepat dan cepat akan memungkinkan sebuah lembaga pendidikan dapat memenangkan peluang yang ada. Namun pada kenyataannya di lapangan masih banyak lembaga – lembaga pendidikan yang masih
mengandalkan penulisan secara manual yang mana tingkat kesalahannya sangat tinggi dan tingkat efektifitas serta tingkat efisiensinya sangat kurang. Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) PGRI Banyuwangi adalah salah satu dari sekian banyak lembaga pendidikan yang dalam beberapa bidang operasionalnya masih menggunakan pencatatan secara manual. Dalam mekanisme pembuatan prediksi pengambilan mata kuliah, staff akademik masih mempergunakan program aplikasi yang sifatnya manual. Sebenarnya dari pihak STIKOM PGRI Banyuwangi sendiri sangat menginginkan adanya sebuah program computer yang secara cepat, tepat dan akurat dapat menyelesaikan penprediksi pengambilan mata kuliah. Namun karena banyaknya bidang operasional yang masih dalam perbaikan serta padatnya kegiatan yang dilakukan staf akademik, hingga saat ini program komputer yang diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat prediksi pengambilan mata kuliah belum dapat direalisasikan.

























2.     Visual Basic.Net

Visual Basic selain disebut bahasa pemrograman
(Language program), juga sering disebut sebagai
sarana (Tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasis Windows. Secara umum ada beberapa manfaat yang diperoleh dari pemakaian program Visual Basic, diantaranya :
1).     Dipakai dalam membuat program aplikasi
berbasis Windows.
2). Dipakai dalam membuat objek-objek pembantu program, seperti fasilitas Help, kontrol ActiveX, Aplikasi Internet dan sebagainya.
3). Digunakan untuk menguji program (debugging) dan menghasilkan program akhir EXE yang bersifat Executable, atau dapat langsung dijalankan.

Kelebihan Visual Basic.Net terletak pada tampilannya yang lebih canggih dibandingkan Visual Basic edisi sebelumnya. Namun dibalik kelebihannya, Visual Basic.Net juga memiliki kekurangan. Kekurangan Visual Basic.Net yang terlihat jelas adalah beratnya aplikasi ini apabila dijalankan di komputer yang memiliki spesifikasi sederhana.

3.     MySql
Pengelola basis data (Data Base Management System). MySQL juga dapat dikategorikan sebagai Relational Data Base Management System (RDBMS), karena dalam pembuatan basis data pada MySQL dapat dipilah-pilah ke dalam berbagai tabel 2 (dua) dimensi. Setiap tabel pada MySQL terdiri atas lajur horizontal dan lajur vertical. Berdasarkan riset MySQL dinyatakan bahwa baik untuk kategori open source maupun umum, MySQL adalah database yang paling banyak dipakai. Menurut perusahaan pengembangnya, MySQL telah terpasang di sekitar 3 juta komputer. Puluhan hingga ratusan ribu situs mengandalkan MySQL bekerja siangmalam memompa data bagi para pengunjungnya, Menurut Bimo Sunarfrihantono (2002), “mengatakan bahwa MySQL merupakan multiuser database yang menggunakan bahasa Structured Query Language
(SQL)”.

Menurut Lukmanul Hakim dan Uus Musalini (2004), “mengatakan bahwa MySQL merupakan salah satu jenis program database server, yaitu sebuah program yang berfungsi untuk mengolah, menyimpan dan memanipulasi data dari server”. MySQL dikembangkan oleh MySQL AB, awal mula perkembangan MySQL adalah penggunaan mSQL untuk koneksi ke table menggunakan rutin level rendah (ISAM) setelah beberapa pengujian ternyata mSQL tidak cukup cepat dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan, sehingga dihasilkan SQL baru pada database tetapi dengan API yang mirip dengan mSQL dengan masa MySQL. Menambahkan, mengakses, dan memproses data
yang tersimpan di dalam operasi, hal ini yang membuat PHP dan MySQL menjadi alternatif oleh para programmer web dalam membuat program database webnya.

4.     Sistem Pakar
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.












Komponen utama pada struktur sistem pakar (Hu et al, 1987) meliputi:
1.     Basis Pengetahuan (Knowledge Base)

Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. Menurut Gondran (1986) dalam Utami (2002), basis pengetahuan merupakan representasi dari seorang pakar, yang kemudian dapat dimasukkan kedalam bahasa pemrograman khusus untuk kecerdasan buatan (misalnya PROLOG atau LISP) atau shell sistem pakar (misalnya EXSYS, PC-PLUS, CRYSTAL, dsb.)

2.     Mesin Inferensi (Inference Engine)

Mesin inferensi berperan sebagai otak dari system pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan sebaliknya. Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua tehnik pengendalian tersebut.
















3.     Basis Data (Database)

Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.

4.     Antarmuka Pemakai (User Interface)
Interaksi antara sistem pakar dan user berupa bahasa alami, biasanya dalam bentuk tanya jawab atau ditampilkan dalam bentuk gambar. Sistem pakar menyediakan antarmuka agar user dapat berinteraksi dengan sistem pakar. Antarmuka user memegang peranan penting dalam sistem pakar, untuk memperoleh informasi yang akurat dari user, perekayasa pengetahuan diharapkan membuat desain antarmuka pertanyaan yang baik.


















5. Pembahasan

    5.1 Rule-Based Knowledge
Rule-based dari Prediksi mata kuliah di STIKOM PGRI Banyuwangi adalah sebagai berikut :
Rule 1.
If Sem=Ganjil
Then Sem = 1,3,5,7
Else
2,4,6,8

Rule 2.
IfMK = Lulus
Then simpan data
Else
Cek MK berikutnya
Rule 3.
IfNilai < 2.00 Then sks max 15
IfNilai 2.00-2.50 Then sks max 18
IfNilai 2.51-2.74 Then sks max 20
IfNilai 2.75-2.99 Then sks max 22
Else
24 sks

Rule 4.
IfPrasyarat=Full
Then simpan data
Else
Cek prasyarat berikutnya

Mata kuliah yang ada di semester ganjil baik itu semsester 1,3,5 atau 7, seharusnya mahasiswa semester 2 mengambil mata kuliah di semester 3, tapi mereka bisa mengambil mata kuliah yang ada di semester lebih tinggi misalnya 5 atau 7, dengan catatan diutamakan mengambil mata kuliah yang tidak ada syaratnya. Misalkan mahasiswa akan mengambil mata kuliah yang ada syaratnya maka harus dicek dulu apakah mata kuliah yang menjadi syarat sudah lulus, jika sudah lulus maka mahasiswa dapat mengambil mata kuliah yang bersyarat.
Untuk menentukan berapa banyak jumlah sks yang bisa ditempuh maka harus dilihat dulu indeks prestasi semester sebelumnya. Jika indeks prestasi sebelumnya kurang dari 2.00 maka mahasiswa hanya boleh mengambil maksimal 15 sks, jika indeks prestasi antara 2.00 – 2.50 maka jumlah sks yang bias ditempuh maksimal adalah 18, jika indeks prestasi sebelumnya berkisar antara 2.51 - 2.74 maka jumlah maksismal yang bisa ditempuh adalah 20 sks, jika jumlah indeks prestasi sebelumnya berkisar antara 2.79 – 2.99 maka jumlah sks yang bias ditempuh adalah 22 sks, jika indeks prestasi sebelumnya >= 3.00 maka mahasiswa bias mengambil jumlah sks maksimal 24. Begitu juga dengan yang semester genap.

5.2 Entity Relationship Diagram

Pengertian ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam system secara abstrak ERD adalah notasi grafik darisebuah model data atau model jaringan yang menjelaskan tentang data yang disimpan (storage data) dalam system secara acak Elemen-Elemen Diagram Hubungan Entity Entity (Entitas) Relationship (Hubungan antar entitas) Attribute (Kolom) Cardinality (Jumlah maksimum baris)

5.3 Flowchart

Program Flow merupakan salah satu penggambaran secara logika tentang cara kerja sistem yang akan dibuat. Gambar 4 menunjukkan flowchart prediksi pengambilan mata kuliah. Pada proses awal diinputkan data mahasiswa dan mata kuliah. Kemudian data diolah, untuk tahap awal dilakukan pengecekkan semester, berada di semester ganjil atau genap, kalau ada di semester ganjil maka akan dicek daftar mata kuliah yang ada di semester ganjil, bila ada di semester genap maka akan dicek daftar mata kuliah yang ada di semester genap. Setelah pengecekan mata kuliah kemudian dicek apakah mahasiswa yang sudah lulus dalam mata kuliah yang ada di semester sebelumnya, bila di semester sebelumnya ada mata kuliah yang belum lulus dan merupakan mata kuliah pra syarat maka mahasiswa tidak dapat mengambil mata kuliah di semester brikutnya. Bila kondisi sudah terpenuhi maka proses akan berakhir, bila belum maka akan dilakukan proses pengecekan lagi dari awal.



5.4 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional system untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD I ni sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. Data flow diagram prediksi pengambilan mata kuliah terdiri dari tiga level, yaitu level 0, level 1 dan level 2.


6. Uji Coba
Sebelum menjalankan program aplikasi pengguna harus memasukkan nama dan password terlebih
dahulu. Jika nama dan password yang dimasukkan tidak sesuai atau tidak terdaftar dalam database maka program ini tidak dapat dijalankan.

Form input mahasiswa berfungsi untuk menginputkan NIM dan NAMA mahasiswa dalam database.
Form input mata kuliah berfungsi untuk memasukkan Kode Matakuliah, Nama Matakuliah, Semester, SKS dan Prasyarat kedalam database.

Form input nilai berfungsi untuk memasukkan Semester, Nama Mahasiswa, NIM, Nama Matakuliah, Kode Matakuliah, SKS, dan Nilai kedalam database.



Pengujian dilakukan dengan menginputkan nomor
induk mahasiswa, nama mahsiswa, dan semester yang didapat dari form sebelumnya yaitu form mahasiwa, nilai dan mata kuliah. Dari inputan tersebut maka akan diperoleh hasil prediksi berapa banyak jumlah sks yang bisa diambil oleh mahasiswa.
















7. Kesimpulan
Dari seluruh uraian yang telah dipaparkan dalam dapat disimpulkan bahwa :
1. Dalam prediksi pengambilan matakuliah yang dilakukan secara manual banyak ditemukan adanya kelemahan, baik dalam hal kecepatan, maupun keakuratan.
2. Pembuatan program aplikasi prediksi
Pengambilan matakuliah di STIKOM PGRI Banyuwangi dapat meningkatkan efektifitas kerja dan efisiensi biaya.

8. Saran
Setelah melihat manfaat serta menimbang besarnya kebutuhan lembaga pendidikan yang berkembang di masyarakat terhadap program aplikasi komputer, disarankan untuk kedepan bias dibuat program sejenis namun tentunya dengan kreasi dan aplikasi yang jauh lebih baik dan lebih sempurna dari yang telah ada saat ini.


Daftar Pustaka

[1] Alistair McMonnies, Object Oriented Programming, England 2004
[2] Anonim, Kecerdasan buatan, 2007. Tersedia : http://idhaclassroom.com/
[3] Fathul Wahid, Dasar-dasar Algoritma dan Pemrograman, Yogyakarta, 2004
[4] Hardjono, Dhewiberta. Pemrograman Visual Basic.NET 2005. Wahana Komputer. Jakarta. 2006.
[5] M. Zen Samsono Hadi, ST, “Database MySQL”, http://lecturer.eepis-ts.edu/ ~ zenhadi/kuliah/internet.
[6] Widodo Budiharto, S.Si., S.Kom, Visual Basic.NET 2005, Yogyakarta, 2006
[7] Irfan Subakti, M.Sc.ENG, Surabaya, 2002

0 komentar "Jurnal Ilmiah", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar