Kawasan Wisata Pantai Watu Dodol merupakan pintu masuk ke Kabupaten Banyuwangi dari wilayah Kabupaten Situbondo. Nama Watu Dodolsendiri merujuk kepada sebuah batu besar setinggi 6 meter yang berlokasi tepat di antara kedua ruas jalan raya. Lokasi kawasan wisata ini sekitar 5 kilometer dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi
Dalam bahasa Jawa, Watu memiliki arti Batu. Istilah Dodol dapat diartikan sebagai jenang. Jenang Dodol dapat merujuk kepada makanan manis berbentuk persegi seukuran kelingking. Dodol juga dapat berupa makanan dari ketan yang ditumbuk, dibentuk lonjong seukuran telapak tangan, kemudian digoreng
Dalam bahasa Jawa, Watu memiliki arti Batu. Istilah Dodol dapat diartikan sebagai jenang. Jenang Dodol dapat merujuk kepada makanan manis berbentuk persegi seukuran kelingking. Dodol juga dapat berupa makanan dari ketan yang ditumbuk, dibentuk lonjong seukuran telapak tangan, kemudian digoreng
Keunikan Wisata Watu Dodol
Watu Dodol
Watu Dodol merupakan batu karang berwarna hitam yang sangat keras serta memiliki bentuk yang unik, yaitu bagian atasnya lebih besar daripada dasarnya. Pada bagian selatan sisinya, tumbuh sebatang pohon kelor yang menambah keunikan batu tersebut. Meskipun dulu terlihat angker, tetapi kini Watu Dodol terlihat asri karena dihiasi taman sebagai jalur hijau.
Patung Gandrung
Patung Gandrung (tarian khas Banyuwangi) dengan tulisan Selamat Datang di Kabupaten Banyuwangi menjadi penghias gerbang masuk ke Kabupaten Banyuwangi.
Sumur Air Tawar
Sumur air tawar berlokasi di area Pantai Watu Dodol. Penduduk setempat membatasinya dengan dinding yang terbuat dari batu. Air tawar yang dikeluarkan dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Gua Jepang
Gua Jepang digunakan sebagai benteng pertahanan pada masa Perang Dunia II serta digunakan untuk mengawasi setiap kapal yang melintasi Selat Bali. Gua tersebut menghubungkan pintu gua dari sisi bukit menuju ke pintu gua di puncaknya. Kondisi gua kini kurang terawat dan tertutupi semak-semak sehingga sulit untuk ditemukan, kecuali bagi orang yang sudah mengetahui dengan pasti lokasinya.
Wisata dan Peristirahatan Tepi Pantai
Pantai Watu Dodol dilengkapi tempat peristirahatan sementara bagi pengendara yang melintasi jalur Situbondo-Banyuwangi. Kawasan wisata pantai ini dilengkapi fasilitas parkir yang luas, warung-warung yang menyediakan makanan khas Banyuwangi, toko-toko yang menjual kebutuhan sehari-hari dan telepon seluler, kamar mandi bagi wisatawan yang bermain di pantai, dan persewaan perahu nelayan untuk ke tengah laut. Lokasi pantai cukup rindang karena banyak ditumbuhi pepohonan. Selain dibatasi laut di sebelah timur, lokasi wisata juga langsung berbatasan dengan bukit dan hutan, serta dekat dengan lokasi Watu Dodol.
Makam di Puncak Bukit
Terdapat sepasang makam pada puncak bukit yang berlokasi tepat di belakang pantai Watu Dodol (sisi barat Watu Dodol). Sepasang makam tersebut dikeramatkan oleh berbagai kalangan, yaitu para penduduk setempat maupun orang-orang dari luar daerah Banyuwangi. Tidak jarang ada beberapa orang yang bertapa di lokasi makam tersebut.
Kondisi makam terawat baik. Sebuah kanopi bergaya China serta lantai bertegel putih menambah kebersihan dan keindahannya. Untuk masuk ke lokasi makam, disediakan tempat parkir luas yang dapat memuat belasan mobil. Jalan masuk menuju makan dibangun dengan batu serta kavling untuk mempermudah perjalanan pengunjung.
Pengunjung dapat menikmati pemandangan laut serta Watu Dodol dari puncak bukit, atau menikmati keasrian hutan yang dipenuhi satwa liar di sisi yang lain.
Ciri khas budaya China kembali ditunjukkan dengan adanya sebuah kuil kecil di sisi makam yang ditujukan kepada Dewa Bumi Tu Di Gong serta dilengkapi wadah untuk menancapkan hio.
Upacara Puter Kayon
Upacara atau Ritual Puter Kayon merupakan sebuah festival penduduk setempat yang biasa dilakukan seusai Lebaran. Upacara tersebut merupakan perwujudan syukur penduduk setempat karena dapat melaksanakan Lebaran serta mengenang jasa Buyut Jakso, sesepuh yang pertama kali membuka Kampung Boyolangu. Upacara dimulai dengan mengarak tumpeng dan sesajian dari Boyolangu ke Pantai Watu Dodol. Sesajian selanjutnya dilarungkan ke laut sementara Tumpeng dimakan bersama-sama.
Legenda Kyai Semar
Legenda ini diperkirakan bukan berasal dari masyarakat setempat (orang Using - penduduk asli Blambangan) karena mereka tidak mengenal pewayangan. Dikisahkan bahwa Semar berjualan di pantai Watu Dodol, tetapi bahan yang ia jual terguling. Berasnya yang tumpah menjadi hamparan pasir putih, sementara pikulan kayunya terlempar dan menancap di sela-sela Watu Dodol. Pikulan kayu tersebut tumbuh menjadi Pohon Kelor. Konon kayu kelor dapat menghilangkan segala ilmu kanuragan jika bersentuhan dengannya. Bekal air minum Kyai Semar yang tumpah menjadi sumber air tawar yang mengalir di bibir pantai.
Legenda Pasukan Jepang Berusaha Memindahkan Watu Dodol
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, pasukan Jepang pernah berupaya untuk memindahkan Watu Dodol karena mengganggu transportasi mereka. Puluhan orang dikerahkan untuk memotong Watu Dodol agar lebih mudah dipindahkan, tetapi ternyata tidak membawa hasil. Saat hendak digulingkan dengan ditarik kapal, ternyata Watu Dodol tetap bergeming, malah konon kapal yang menarik akhirnya tenggelam.
Legenda Perbaikan Jalan Situbondo-Banyuwangi
Awalnya Watu Dodol terletak di sisi Timur jalan yang menghubungan Situbondo dengan Banyuwangi. Pada saat dilakukan pelebaran jalan, pemerintah setempat bermaksud memindahkan lokasi Watu Dodol yang menjadi ikon wisata daerah tersebut. Hal itu disebabkan pelebaran jalan lebih memungkinan dilakukan pada sisi timur, karena sisi barat jalan merupakan sebuah bukit. Setelah susah payah mendongkrak dan menggulingkan Watu Dodol, keesokan harinya Watu Dodol kembali tertancap di tempat semula. Setelah kejadian tersebut, Watu Dodol tidak pernah diganggu lagi. Itulah sebabnya kini Watu Dodol berada di tengah dua ruas jalan. Pemerintah setempat memperindah situs tersebut dengan menambahkan taman kecil di sekelilingnya.
Legenda Makam Dua Putri
Seorang penganut aliran Kejawen yang bertapa di kawasan makam Watu Dodol pada tahun 2012 menceritakan bahwa ia memperoleh penglihatan. Dalam penglihatan itu, ia ditunjukkan bahwa sepasang makam keramat di kawasan Watu Dodol merupakan makam sepasang putri kerajaan yang diungsikan.
0 komentar "Watu Dodol", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar